1 Mei 2010
Melatih Pendengaran Kita
Dabrur! Melatih pendengaran kita melalui pedagang keliling. Di Indonesia memang banyak keunikan yang tidak terpikirkan oleh kita, padahal kejadian yang biasanya sepele bisa bermanfaat juga. Seperti judul tulisan kali ini, melatih pendengaran kita dengan pedagang keliling bukanlah sesuatu hal yang bohong, setiap hari pagi, siang, dan malam, disetiap gang dan jalan-jalan di lingkungan di Indonesia, sudah tidak aneh lagi jika pendengaran kita disuguhi berbagai macam bunyi-bunyian yang unik dari para pedagang keliling, mereka membunyikan mangkuk, wajan, kohkol, lonceng kecil,dsb. Untuk menarik kita membeli dagangan mereka baik itu baso,bubur,mie tek-tek,sate dll. Anehnya tidak disadari bahwa pendengaran kitapun sebenarnya jadi terlatih dapat membedakan mana pedagang langganan dan yang bukan. Coba buktikan sendiri, bagi yang setiap hari membeli dagangan/jajanan pasti pendengarannya sudah jago membedakan ini langganan kamu.... dan yang bukan. Padahal si pedagang tidak mempunyai rumus atau teori apapun, cukup membunyikan sedikit komposisi pukulan dadakan lewat mangkuk,wajan,gelas, dsb. Bunyi-bunyi media mangkuk,wajan dsb...Tek..tek.tektek..tektek atau ting..ting tingting.. dogdog...dog.dog apapun bunyinya yang dimainkan pedagang, telinga anda akan akrab dan hapal untuk membedakan mana pedagang langganan atau bukan. Tidak hanya dari motif-motif pukulannya saja yang membuat pendengaranmu peka, tapi dari jenis media yang digunakan. Coba jenis media yang digunakan seperti mangkuk dan piring mereka diganti dengan mangkuk lain yang timbre suaranya sedikit berbeda, walaupun motif pukulannya sama telinga anda akan bertanya-tanya ini pedagang langganan atau bukan. Kejadian unik ini teringat pada cerita seorang pedagang mie tektek langganan kita,ketika dia mengganti wajan lama yang biasa dibunyikan dengan wajan baru eh.....malah omzet penjualannya menurun dalam semalam, wuih...aneh tapi nyata ini bisa terjadi. Oke siapa yang mau meneliti untuk tesis,skripsi ataupun sejenisnya kayaknya unik juga untuk diteliti, siapa tahu jadi sarjana peneliti keunikan bunyi mie tek-tek. he...he....he. Cerita ini dabrur atau bukan?